Bintang Yang Lahir 6 November
Hasil Pencarian Bintang 6 Sudut Limited
Maaf, barangnya tidak ketemu
Coba cek lagi kata pencarianmu.
Jakarta, CNBC Indonesia - Keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang diliputi kebahagiaan jelang masa akhir jabatannya. Jokowi tengah menyambut lahirnya cucu baru dari pasangan sang putra bungsu, Kaesang Pangarep, dengan istrinya, Erina Gudono.
Berita kelahiran ini diumumkan langsung oleh Kaesang pada saat konferensi pers.
"Telah lahir anak kami, saya dan Erina, dengan selamat dan sehat sekali," kata Kaesang di RSIA Bunda Jakarta.
Bayi berjenis kelamin perempuan tersebut bernama Bebingah Sang Tansahayu yang lahir pada hari Selasa (15/10/2024), pukul 7.02 WIB dengan bobot badan 3,4 kg. Bebingah Sang Tansahayu menjadi cucu keenam dari Presiden Jokowi.
Foto: Jokowi bersama cucu-cucunya. (Instagram @ayanggkahiyang)
Lagi-lagi, nama para cucu Jokowi selalu menjadi perhatian publik. Sebab, selain jarang dimiliki orang lain, nama-nama tersebut juga memiliki arti yang indah.
Lantas apa sebenarnya arti nama cucu-cucunya tersebut? Simak paparannya:
Sedah Mirah Nasution
Foto: Momen Presiden Jokowi bersama cucu Sedah Mirah dan Panembahan Al Nahyan menyaksikan kirab budaya pada peringatan HUT ke-77 kemerdekaan RI, Rabu, 17 Agustus 2022. (Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Kemudian, cucu kedua Jokowi adalah Sedah Mirah Nasution yang merupakan putri dari pasangan anak kedua Jokowi, Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution. Sedah Mirah lahir pada Rabu, 1 Agustus 2018 di Jakarta.
Nama Sedah Mirah berasal dari bahasa Jawa yang mengandung sebuah harapan agar putrinya menjadi anak menawan, soleha dan dermawan bagi orang-orang sekitar.
Adapun Nasution merupakan marga dari pihak sang ayah yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Medan.
Selanjutnya cucu ketiga yang merupakan adik dari Jan Ethes ini diberi nama La Lembah Manah. Lagi-lagi, sebuah nama yang unik dan jarang terdengar.
Sang ayah, Gibran menjelaskan arti Lembah Manah adalah sifat rendah hati. Sedangkan imbuhan kata 'La' di awal nama, diambil dari singkatan bahasa Jawa yaitu luwes anakku, lomo anakku. Luwes dan lomo merupakan kata sifat dalam bahasa Jawa yang berarti fleksibel, cepat beradaptasi, dan senang berbagi.
La Lembah Manah lahir di RS PKU Muhammadiyah Solo.
Jenderal Polisi (Purn) Widodo Budidarmo
Tokoh Polri yang lahir pada 1 September 1927 ini merupakan mantan Kapolri tahun 1974 dan 1978. Pria asal Surabaya ini juga pernah menjabat Kapolda atau saat itu bernama Kadapol VII Metro Jaya tahun 1970 hingga 1974.
Selain dua jabatan itu, Jenderal Widodo juga pernah ditunjuk sebagai Kabag Operasi Polisi Jakarta Raya tahun 1960, Panglima Korps Perairan dan Udara tahun 1964, dan Panglima Daerah Kepolisian II Sumatera Utara tahun 1967.
Bebingah Sang Tansahayu
Cucu terakhir Presiden Jokowi lahir saat akhir masa jabatannya sebagai presiden. Lahir pada 15 Oktober 2024, bayi perempuan itu diberi nama Bebingah Sang Tansahayu.
Menurut Kaesang, nama tersebut diambil dari bahasa Jawa. Nama tersebut dirangkai oleh sang istri.
Bebingah memiliki arti membuat bahagia. Sang Tansahayu berarti yang selalu cantik dalam tutur kata, paras, dan tingkah laku.
Saksikan video di bawah ini:
Panembahan Al Saud Nasution
Cucu Jokowi nomor lima diberi nama Panembahan Al Saud Nasution. Nama tersebut mirip dengan kakaknya yang dipanggil Nahyan.
Anak bungsu pasangan Kahiyang dan Bobby ini lahir melalui operasi caesar di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, Kamis (25/8/2022) pagi.
Diketahui, Saud merupakan salah satu nama raja di Arab Saudi.
Selain itu, dalam Bahasa Arab, saud atau su'ud juga memiliki arti keberuntungan dan seseorang yang diberkahi. Nasution adalah nama keluarga dari sang ayah.
Jenderal Polisi (Purn) Timur Pradopo
Selanjutnya ada Jenderal Timur Pradopo yang pernah menjabat Kapolri tahun 2010 hingga 2013. Dia juga pernah dipercaya menjadi Kapolda Metro Jaya pada 8 Juni 2010 sebelum ditunjuk menjadi Kabaharkam dan Kapolri.
Pria kelahiran 10 Januari 1956 ini bisa dibilang memiliki loncatan karier yang luar biasa di tahun 2010. Setelah Timur melepas jabatan sebagai Kapolda Metro Jaya dan ditunjuk menjadi Kabaharkam pada 7 Oktober 2010, Timur langsung mendapat amanat menjabat Kapolri pada 22 Oktober 2010.
Jenderal Polisi (Purn) Sutarman
Selanjutnya, Jenderal Sutarman yang lahir pada 5 Oktober 1957. Dia menjabat Kapolda Metro Jaya periode 2010-2011. Setelah itu dia ditunjuk menjadi Kabareskrim pada 2011 dan menjadi Kapolri tahun 2013.
Sebelum jadi Kapolda Metro Jaya, Sutarman menduduki posisi Kapolda Jawa Barat tahun 2010, Kaselapa Lemdiklat Polri tahun 2008, serta Kapolda Kepri tahun 2005.
Video: Warga RI Mau Good Looking, Industri Kosmetik RI Makin Glowing
SKOR.id - Pelatih timnas Brasil, Tite, telah mengumumkan skuad tetap untuk Piala Dunia 2022 yang mulai akan digelar pada 20 November 2022 ini.
Tite mengumumkannya pada Senin (7/11/2022) atau Selasa pagi WIB. Pengumuman tersebut pun mengejutkan karena ada sejumlah pemain bintang yang tidak masuk dalam daftar.
Kejutan terbesar adalah Roberto Firmino, bintang klub Liverpool. Bobby harus melupakan mimpinya untuk tampilk di Piala Dunia 2022 setelah resmi tidak masuk dalam skuad.
Tidak masuknya Roberto Firmino dalam daftar skuad Brasil untuk Piala Dunia tahun ini memang menjadi kejutan dan pembahasan di sejumlah media, termasuk di media sosial.
Tapi, Roberto Firmino bukanlah satu-satunya bintang yang harus dilupakan Tite. Berikut ini enam pemain bintang timnas Brasil yang harus melupakan Piala Dunia 2022:
1. Roberto Firmino (Liverpool)
Penyerang Liverpool ini biasanya masuk dalam daftar skuad Brasil untuk laga-laga pertandingan di bawah asuhan Tite.
Total, sudah 55 kali Roberto Firmino tampil untuk timnas Brasil. Bahkan, Tite tetap memanggilnya meski performa Bobby tengah menurun.
Musim ini, Bobby tampil mengesankan bersama klubnya, Liverpool, dengan mencetak delapan gol dan memberikan lima assist.
Dengan rapor tersebut, peluangnya masuk ke timnas Brasil sangat besar. Namun, ternyata tidak demikian.
Kemungkinan, performa Gabriel Jesus serta pilihan Tite kepada Richarlison, membuat Roberto Firmino, 31 tahun, menjadi alasan mengapa dia tidak masuk dalam skuad Brasil untuk Piala Dunia 2022.
2. Gabriel Magalhaes (Arsenal)
Bek tengah Arsenal ini harus melupakan mimpinya tampil di Piala Dunia. Boleh jadi, tidak terpilihnya Gabriel Magalhaes sedikit kejutan karena memang Tite belum pernah memanggilnya masuk skuad Brasil.
Namun, tetap saja menjadi kejutan ketika Tite tidak memanggil pemain dengan level dan performa bagus yang diperlihatkan Gabriel Magalhaes di klubnya, Arsenal.
Pasalnya, Gabriel Magalhaes mampu memperlihatkan kualitasnya sebagai salah satu bek terbaik di Liga Pinggris.
Gabriel Magalhaes juga figure sentral dari sukses Arsenal berada di puncak klasemen sementara Liga Inggris musim ini.
3. Matheus Cunha (Atletico Madrid)
Matheus Cunha memang bukan pemain utama di klubnya, baik dalam aspek jumlah bermain maupun menit bermain di Atletico Madrid asuhan Diego Simeone.
Tite lebih memilih pemain seperti Antony atau Gabriel Martinelli ketimbang Matheus Cunha. Keputusan Tite boleh jadi ada kaitannya dengan minimnya jumlah bermain sang pemain di Atletico Madrid musi mini.
Dalam 19 pertandingan bersama Atletico Madrid musim ini, dia hanya mencetak dua gol. Dan, menit bermainnya lebih banyak dilakukan sebagai pemain cadangan.
Namun, Matheus Cunha dinilai sebagai salah satu pemain yang memiliki potensi bermain di Piala Dunia Qatar bersama Brasil, sebelum akhirnya dia harus melupakan harapan tersebut.
Dalam media sosialnya, Matheus Cunha mengekspresikan dengan kesedihan dan tangis ketika tahu diirnya tidak masuk dalam skuad Brasil untuk Piala Dunia nanti.
Media Brasil pun memberikan simpati terkait kegagalannya masuk skuad timnas Brasil.
4. Renan Lodi (Nottingham Forest)
Renan Lodi bergabung ke Nottingham Forest dengan status pinjaman dari Atletico Madrid. Namun, performanya di klub Liga Inggris tersebut tidak meyakinkan Tite.
Renan Lodi merupakan pemain yang sempat dipanggil masuk skuad Brasil pada laga uji coba terakhir Tim Samba, tapi kemudian Tite kini lebih memilih memanggil bintang seperti Alex Telles dan Alex Sandro.
Renan Lodi memutuskan meninggalkan Atletico Madrid untuk mendapatkan menit bermain. Namun, musim ini dia tidak mampu memperlihatkan status tersebut di Nottingham Forest.
Dia hanya tampil dalam enam pertandingan sejak bergabung ke klub Liga Primer tersebut.
5. Gabriel Barbosa (Flamengo)
Gabigol, penyerang Flemango juga tidak masuk dalam daftar skuad Brasil untuk Piala Dunia 2022. Persaingan di lini depan Tim Samba sangat ketat.
Gabigol merupakan penyerang yang menjadi kunci sukses Flamengo memenangkan gelar Piala Libertadores.
Gabigol bukan hanya pemain yang menceta gol dalam final yang membuat Flamengo juara melainkan juga penyerang produktif, top scorer Piala Libertadores dengan 29 gol.
6. Philippe Coutinho (Aston Villa)
Bahkan, Philippe Coutinho kabarnya sudah mengetahui dirinya tidak dipanggil sebelum Tite mengumumkan 26 pemain untuk Piala Dunia 2022.
Mantan bintang Barcelona ini memang tidak mencatatkan musim yang bagus saat ini. Begitu juga dengan musim lalu.
Situasi tersebut ditambah lagi dengan kondisinya yang sempat mengalami cedera di kaki kanannya. Cedera yang membuatnya absen selama enam pekan.
Musim ini, dia tampil dalam 13 pertandingan bersama Aston Villa, namun tidak memberikan gol ataupun assist.
Berita Piala Dunia Lainnya:
Sepp Blatter: Setelah Pemilihan Tuan Rumah Piala Dunia, Qatar Beli Pesawat Tempur dari Prancis
Denmark Umumkan Skuad Awal Piala Dunia, Ada Christian Eriksen
Kilas Balik Piala Dunia 2002: Gaya Rambut Aneh Ronaldo Antar Brasil Rebut Gelar Kelima
Terdapat 6 jenderal polisi bintang 4 yang pernah menjabat Kapolda Metro Jaya, salah satunya mantan Kapolri Jenderal Pol (Purn) Idham Azis. Foto: Dok SINDOnews
- Terdapat 6 jenderal polisi bintang 4 yang pernah menjabat
. Jenderal bintang 4 merupakan pangkat tertinggi di Korps Bhayangkara dan perwira tinggi itu adalah Kapolri.
Ada beberapa nama jenderal bintang 4 yang pernah menjadi Kapolda Metro Jaya di antaranya Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian dan Jenderal Pol (Purn) Idham Azis. Keduanya adalah mantan Kapolda Metro Jaya yang sukses menjabat Kapolri.
Jenderal Polisi (Purn) Anton Soedjarwo
Jenderal Anton lahir pada 21 September 1930 di Bandung, Jawa Barat. Jabatan Kapolda Metro Jaya atau bernama Kodak 7 (Jakarta Raya) diemban sekitar tahun 1978 hingga 1982.
Setelah itu, Anton dipercaya menjadi Kapolri hingga pensiun pada tahun 1986. Sepanjang kariernya di kepolisian, dia pernah menjabat Komandan Komando Daerah Kepolisian (Kodak) 11 Kalimantan Barat tahun 1974 dan Komandan Kodak 2 Sumatera Utara tahun 1978.