Spesifikasi Sidu F4 70 Gram
Layar AMOLED Display Mate A+
Spesifikasi selanjutnya adalah layar. POCO F4 GT memiliki layar AMOLED Display Mate A+ berukuran 6,67 inci. Dengan ukuran tersebut pengguna menjadi lebih leluasa dalam menggunakannya untuk bermain game hingga menonton film.
Selain itu, layar ini didukung oleh brightness 800 nits, touch sampling rate 480 Hz, dan refresh rate 120 Hz yang tidak hanya bisa membuat layar menjadi lebih responsif, tetapi juga bisa membuat mata tetap sehat dengan tingkat kecerahan yang ditawarkannya.
Untuk proteksi tambahannya, smartphone yang tersedia dalam tiga pilihan warna, yakni Stealth Black, Knight Silver, dan Cyber Yellow ini juga telah dilengkapi oleh Corning® Gorilla® Glass Victus® yang berfungsi dalam melindungi layar dari goresan.
Apakah POCO F4 sudah ada NFC?
Apakah POCO F4 sudah stereo speaker?
Apakah POCO F4 sudah anti air?
Daya Tahan Baterai
Sebetulnya tidak ada satu pun penguji yang kecewa dengan daya tahan baterai POCO F4. Baterai 4500 mAh ponsel ini dikatakan dapat bertahan untuk pemakaian sehari penuh. Bahkan, menurut Vaibhav Pradip, POCO F4 bisa bertahan sampai dua hari untuk pemakaian wajar.
GSM Arena juga memuji daya tahan baterai POCO F4 yang mencetak skor ketahanan 101 jam. Hanya saja, skor ketahanan tersebut tidak sebaik si pendahulu, POCO F3, yang mencapai 114 jam.
Salah satu faktor yang menyebabkan skor ketahanan baterai POCO F4 turun dibanding pendahulunya adalah hasil uji pada skenario video playback. Dalam skenario tersebut, POCO F4 dapat bekerja hingga 15 jam 36 menit, 3 jam lebih sedikit daripada F3 (19 jam 2 menit).
POCO F4 dibekali sistem operasi Android 12 yang dibalut antarmuka MIUI 13 dengan POCO launcher. POCO menjanjikan peningkatan sistem operasi sebanyak dua kali dengan update sistem keamanan hingga tiga tahun.
Antarmuka MIUI 13 tak jauh berbeda dari MIUI 12. Anda akan menemukan corak yang khas seperti bilah notifikasi dan pusat kendali yang berbeda. Yang membuat MIUI 13 di HP POCO berbeda ketimbang Redmi dan Xiaomi adalah App drawer-nya.
Anda tidak bisa menonaktifkan App drawer untuk membuat seluruh ikon aplikasi tampil di halaman beranda. Selain itu, MIUI 13 di HP POCO dan keluarga Xiaomi memiliki fitur, tampilan, dan cara navigasi yang sama.
Sejumlah penguji tidak menyebut MIUI 13 memunculkan iklan. Maka dapat diasumsikan bahwa HP ini bebas iklan. Namun, antarmuka ini tetap memiliki bloatware atau aplikasi pra-install yang bisa memunculkan notifikasi tak penting.
Namun, sebagian besar bloatware tersebut dapat di-uninstall. Beberapa aplikasi bawaan mungkin tidak dapat di-uninstall, tetapi notifikasinya bisa dinonaktifkan.
Kamera Utama 64MP Sony IMX686
Beralih ke kameranya. Meskipun smartphone ini cenderung unggul untuk digunakan dalam bermain game, namun bukan berarti kualitas kameranya tidak unggul. POCO F4 GT dilengkapi oleh tiga kamera belakang dengan sensor utama Sony IMX686, yang terdiri dari kamera utama 64 MP, kamera ultra-wide 8 MP, dan kamera makro 2 MP.
Dengan resolusi tersebut, kamu dapat memperbesar gambar hingga ukuran maksimal tanpa menurunkan kualitas gambar. Selain itu, jepretan yang dihasilkan pun tampak lebih jelas dengan kontras warna yang tidak berlebihan. Sehingga terlihat seperti gambar aslinya.
Sementara itu, kamera depan POCO F4 GT memiliki resolusi 20 MP dengan sensor Sony IMX596. Kamera ini dapat digunakan untuk keperluan selfie dengan hasil yang tajam dan detail.
Nah, Sobat Gadget itulah tadi spesifikasi dari POCO F4 GT dengan chipset Snapdragon 8 Gen 1 yang dijual seharga Rp 7 jutaan. Bagi kamu yang tertarik dengan smartphone ini, bisa mendapatkannya di Planetgadget dengan cara mengunjungi situs web Planetgadget atau dengan mengunduh aplikasinya di App Store dan Play Store. Planetgadget menyediakan beragam jenis dan merek smartphone yang berkualitas. Mulai dari kualitas low-end, mid-end, hingga premium. Kunjungi dan ikuti juga sosial media Planetgadget di @planetgadget.store untuk mendapatkan seputar informasi, tips, dan promo gadget terbaru.
Bagi kamu yang lebih suka datang langsung, silakan kunjungi offline store kami yang berada di beberapa kota berikut
POCO Indonesia belum lama ini meluncurkan POCO F4 Series yang kembali mengedepankan performa super kencang dengan harga ramah kantong. Yang menarik, pada seri F4 untuk pertama kalinya POCO membenamkan OIS (Optical Image Stabilization) di kamera utamanya.
Penasaran seperti apa kemampuan POCO F4 baik dari segi performa maupun kamera? Yuk, langsung saja simak ulasannya!
Kalau dibandingkan dengan F3, penampilan F4 terlihat lebih segar berkat tepian yang kini flat atau rata, dan frame kamera dengan sudut yang lebih tegas. Konsep desainnya bisa dibilang cenderung ke arah modern minimalis. Tidak ada elemen trendy dan berani khas POCO yang melambangkan semangat anak muda.
Dengan tepian yang rata, dari segi kenyamanan pengoperasian POCO F4 termasuk perangkat yang enak digenggam. Ketebalannya 7,7mm dengan bobot 195 gram. Masih ideal untuk dimasukkan ke saku celana termasuk kalau dipasangkan softcase bawaannya.
Varian warna yang datang ke meja pengujian kami adalah Nebula Green. Warna hijaunya agak redup alias kurang cerah meski finishing-nya glossy. Cocok untuk Anda yang ingin tampil kalem tapi agak bosan dengan warna standar seperti hitam. Sedikit catatan, panel belakangnya yang glossy ini tidak mudah kotor oleh bekas jari.
Beralih ke depan, Anda kembali disuguhkan layar dengan panel datar berukuran 6,67 inci yang memiliki punch hole mungil di tengah untuk menampung kamera selfie. POCO juga tidak lupa menyertakan perlindungan lewat kaca Gorilla Glass 5.
Di bagian bawah ada port USB-C, lubang speaker, dan mic. Tidak ada port audio jack 3.5mm, tapi kabar baiknya, POCO sudah menyertakan converter USB-C to 3.5mm di dalam kemasan ponsel ini. Slot SIM-card seperti biasa ada dua, namun tanpa slot microSD. POCO F4 merupakan perangkat dengan rating IP53 untuk ketahanan terhadap debu dan percikan air.
POCO F4 mengusung panel E4 AMOLED 6,67 inci FHD+ dengan refresh rate 120Hz dan touch sampling rate 360Hz. Layar ini punya tingkat kecerahan hingga 1300 nits dan dilengkapi dukungan HDR 10+. Selain itu ada pula satu peningkatan menarik pada layarnya berupa dukungan Dolby Vision.
Menurut kami layar ponsel ini cukup memanjakan mata. Dari segi ketajaman amat baik, dan sajian warnanya pun mantap, Ada tiga mode warna yang bisa Anda pilih, yaitu Vivid (DCI-P3), Saturated (DCI-P3 dengan saturasi yang diangkat), dan Standard (sRGB).
Refresh rate-nya pun dapat diatur antara Default dan Custom. Yang pertama bisa juga disebut otomatis dan akan menyesuaikan refresh rate dengan aplikasi yang sedang Anda jalankan. Kalau Custom, Anda bisa menguncinya pada 60Hz atau 120Hz.
Secara keseluruhan kami tidak punya keluhan terhadap layar POCO F4. Penggunaan di luar ruangan pada siang hari dengan matahari terik pun masih nyaman. Untuk kebutuhan menonton film dari platform streaming populer juga tidak ada masalah karena sudah didukung Widevine L1.
Asyiknya lagi, sektor audio POCO F4 mengandalkan speaker stereo yang terletak di bagian bawah dan atas perangkat. Selain kualitas suaranya cukup lantang dan bertenaga, Anda juga akan menemukan fitur Dolby Atmos di sini.
Apakah kamera POCO F4 sudah punya OIS?
Tampilan dan Suara
Teknologi layar yang dipakai untuk memperkuat sektor tampilan POCO F4 sama seperti POCO F3. Adalah Panel AMOLED beresolusi Full HD+ (2400x1080 piksel) dengan bentang 6,67 inci. Panel layar ini memiliki rasio 20:9.
Layar POCO F4 juga masih mendukung refresh rate 120 Hz dengan touch sampling rate 360 Hz. Maka tampilan animasi terlihat mulus, sedangkan respons layar dalam menerjemahkan sentuhan cukup instan.
Terdapat dua setelan refresh rate yang bisa dipilih: default (otomatis) atau custom. Pada opsi default, sistem akan melakukan penyesuaian refresh rate berdasarkan aplikasi yang dibuka. Angka refresh rate disetel mulai 30 Hz, 60 Hz, 90 Hz, hingga 120 Hz.
Sementara itu, opsi custom memberi dua pilihan kepada pengguna untuk menetapkan refresh rate di angka 60 Hz atau 120 Hz pada seluruh tampilan.
Meski demikian, saat Anda memilih 120 Hz, sistem akan menurunkan refresh rate secara otomatis ke angka 60 Hz khusus ketika layar sedang diam atau menampilkan foto. Tujuannya tak lain demi menghemat konsumsi daya.
Meski dari segi teknologi sama dengan sang pendahulu, layar POCO F4 kini mengantongi sertifikasi Dolby Vision. Sertifikasi ini mengindikasikan bahwa layar dapat menampilkan konten HDR dan HDR10+ yang punya rentang dinamis tinggi.
POCO menyebut, layar HP ini memiliki rentang warna 100% DCI-P3, dengan rasio kontras 5 juta:1. Dalam pengujian yang dilakukan GSM Arena, tampilan warna POCO F4 memang masuk dalam rentang DCI-P3, khususnya saat mode warna Vivid dan Saturated diaktifkan.
Ketika mode Original yang aktif, layar akan menampilkan warna secara akurat pada rentang sRGB. Di samping tiga mode itu, Anda juga bisa melakukan penyesuaian karakter warna dan kontras berdasarkan preferensi pribadi.
Lebih lanjut, klaim POCO mengatakan bahwa layar HP ini mampu mencapai level kecerahan 900 nit (saat Hight Brightness Mode/HBM aktif), dan 1300 nit untuk pemutaran konten HDR.
Berdasarkan pengujian GSM Arena, HP ini bisa mencapai 1000 nit dengan HBM. HBM pada HP ini disebut dengan mode Sunlight display. Tingkat kecerahan 1000 nit sudah lebih dari cukup untuk menghadirkan keterbacaan tampilan di kondisi outdoor.
Abhik Sengupta dari India Today mengaku tak memiliki masalah saat menonton sejumlah film di platform streaming seperti Disney+ Hotstar dan Amazon Prime. Ia juga puas menonton video di YouTube dengan menggunakan POCO F4.
Sebagai informasi, POCO F4 memiliki sertifikasi Widevine L1. Maka film dari Netflix, Amazon Prime, dan sejenisnya bisa ditampilkan dalam resolusi Full HD.
Adapun layar POCO F4 telah mendukung fitur Always-on display untuk menampilkan berbagai macam notifikasi. Layar ponsel ini pun telah dilapisi Gorilla Glass 5 agar tahan terhadap goresan benda tajam.
Di sisi lain, layar dengan kualitas visual yang baik juga mesti didukung komponen penghasil audio yang oke. Hal demi menciptakan pengalaman multimedia yang lengkap. Untungnya POCO F4 telah dibekali speaker dengan konfigurasi ganda alias stereo.
Speaker stereo ponsel ini juga didukung teknologi Dolby Atmos agar pengguna dapat melakukan penyesuaian karakter suara. Berdasarkan pengetesan GSM Arena, kelantangan suara speaker POCO F4 masuk kategori bagus dengan skor -26,1 LUFS (Loudness Units Full Scale).
Seperti yang sudah disinggung pada paragraf pembuka, POCO F4 memakai SoC Qualcomm Snapdragon 870, sama seperti POCO F3. Ada beberapa alasan kuat mengapa POCO tetap memilih Snapdragon 870 sebatai otak dari POCO F4.
Salah satunya adalah industri chipset mengalami paceklik inovasi akibat berbagai kejadian sepanjang 2020-2022. Mulai dari pandemi Covid-19, kelangkapan komponen cip, inflasi, serta perang Rusia-Ukraina.
Tak heran bila beberapa chipset keluaran baru justru memiliki kemampuan yang tak lebih baik ketimbang chipset lawas. Karena itu, langkah POCO untuk tetap menggunakan Snapdragon 870 pada POCO F4 bisa dinilai sebagai keputusan yang tepat.
Snapdragon 870 memiliki performa kencang. Ia masih jauh di atas seluruh chipset kelas menengah premium terbaru, termasuk Snapdragon 778G.
Adapun Snapdragon 870 merupakan chipset atau SoC keluaran 2021. SoC ini merupakan Snapdragon 865+ yang clockspeed core supernya telah digenjot.
Di dalam Snapdragon 870 terdapat delapan core CPU yang terbagi dalam tiga klaster. Ada satu core super Kryo 585 Prime (berbasis Cortex A77; 3,2 GHz), tiga core performa Kryo 585 Gold (Cortex A77; 2,55 GHz), dan empat core efisiensi Kryo 585 Silver (Cortex A55; 1,95 Ghz).
Selain itu, SoC ini juga mengandung GPU Adreno 650 (670 MHz), DSP Hexagon 698 (prosesor AI), ISP Spectra 480 (prosesor gambar), serta modem 5G eksternal X55. Seluruh komponen diikat melalui proses manufaktur 7 nm.
Pada dapur pacu POCO F4, Snapdragon 870 disokong oleh RAM LPDDR5 sebesar 6 GB atau 8 GB, serta memori internal UFS 3.1 berkapasitas 128 GB atau 256 GB. Konfigurasi memori 6/128 GB dan 8/256 GB adalah dua varian dijual di Indonesia.
Adapun POCO F4 menggunakan sistem pendinginan yang empat kali lipat lebih luas dibanding sistem pendinginan F3. Nama sistem tersebut adalah LiquidCool Technology 2.0.
Komponen yang ada pada LiquidCool Technology 2.0 di antaranya berupa tujuh lembar grafit peredam panas dan lempeng pendingin Vapor Chamber seluas 3112 mm². Oleh sebab itu, POCO F4 secara teori lebih mampu menjaga kestabilan performa di level tinggi ketimbang pendahulunya.
Apakah benar seperti itu? Untuk menjawabnya, mari kita tengok pengetesan dari para penguji. Untuk pengetesan dengan aplikasi benchmark sintetis, kami merujuk GSM Arena yang memakai POCO F4 dengan varian memori 6/128 GB.
Pada pengujian di aplikasi AnTuTu 9, HP ini mampu meraih skor yang tinggi yakni 698.586. Skor tersebut lebih tinggi dari Samsung Galaxy A52s (Snapdragon 778G; 506.432) dan realme 9 Pro+ (MediaTek Dimensity 920; 416.031).
Raihan pada AnTuTu 9 menjadi bukti pertama bahwa Snapdragon 870 masih lebih baik ketimbang chipset kelas menengah premium terbaru. Selanjutnya mari kita lihat hasil pengetesan di aplikasi GeekBench 5 untuk melihat skor kemampuan CPU.
Dari tes tersebut, skor singlecore yang diraih mencapai 975, sedangkan skor multicore-nya menyentuh 3190. Lagi-lagi skor tersebut tergolong tinggi dan layak untuk sebuah smartphone dengan chipset Snapdragon 870.
Pengetesan berikutnya yaitu guna mengetahui kemampuan olah grafis dari GPU Adreno 650. Pada aplikasi GFX Bench dengan skenario Manhattan ES 3.0 (onscreen), POCO F4 mampu meraih frame rate rata-rata di 114 fps.
Sementara itu, pada 3DMark Wild Life dengan skenario Vulkan 1.1 (offscreen 1440p), HP ini mencetak skor kemampuan grafis di 4357 poin. Tampak bahwa Adreno 650 masih perkasa.
Pengetesan berlanjut untuk menguji seberapa besar dampak sistem pendinginan yang baru pada jeroan POCO F4. Tes pada sesi ini memakai aplikasi CPU Throttle Test dan 3D Mark Wild Life Stress Test.
Hasil tes pada kedua aplikasi ternyata cukup bagus. Untuk CPU Throttle Test, ponsel terlihat hanya bisa mempertahankan kemampuan tertingginya sekitar dua menit pertama. Meski begitu, penurunan kemampuan setelah itu berjalan secara bertahap, tidak langsung anjlok.
Mulai menit ke-20 sampai ke-60 (selesai), performa terlihat stabil di kisaran 83% dari kemampuan puncak. Beralih ke 3DMark Wild Life Stress Test, skor tertinggi dalam empat ulangan adalah 4341, sedangkan skor terendahnya 3555. Dari situ muncullah angka kestabilan performa grafis sebesar 81,9%.
Di sisi lain, hasil tes benchmark sintetis bisa saja tidak mencerminkan kemampuan ponsel di kondisi nyata. Sebab tes benchmark sintetis hanya menguji ponsel dalam sekali waktu, bukan secara terus menerus. Karena itu, Anda juga perlu melihat bagaimana kemampuan si ponsel saat dipakai sehari-hari.
Berdasarkan pengalaman Vaibhav Pradip dari Tech Radar, POCO F4 memiliki kemampuan yang sip saat menjalankan beragam aplikasi secara multitasking. Unit yang diuji Pradip juga merupakan varian 6/128 GB.
Pradip mengaku ponsel tetap lancar meski "disiksa" sampai batas tertinggi untuk menjalankan aplikasi berat ataupun membuka aneka media sosial.
Bagaimana dengan performanya saat menjalankan game? Menurut Pradip, gim seperti PUBG: Mobile, Apex Legends Mobile, dan Call of Duty bisa ditangani POCO F4 dengan mudah.
Hal yang bikin Pradip terkejut adalah POCO F4 tidak mengalami panas berlebih atau pun penurunan performa. Padahal ponsel itu digunakan untuk main gim dengan durasi yang cukup lama, yaitu selama 45 menit.
POCO F4 memakai konfigurasi tiga kamera belakang plus satu lampu flash. Komposisinya terdiri atas kamera utama 64 MP, f/1.79; kamera ultrawide 8 MP, f/2.2; dan kamera makro 2 MP, f/2.4. Dari ketiga kamera tersebut, hanya kamera utama yang dilengkapi autofokus.
Menurut GSM Arena, sensor yang dipakai untuk kamera utama si ponsel adalah OmniVision OV64B dengan ukuran 1/2 inci. Sensor kamera ultrawide-nya adalah OmniVision OV8856, sedangkan sensor yang digunakan buat kamera makronya yakni GalaxyCore GC02M1.
Hal yang menarik adalah kamera utama POCO F4 telah dibekali fitur penstabil gambar berbasis optik (OIS). HP ini pun menjadi ponsel pertama POCO yang punya OIS. Penyematan OIS dimaksudkan agar kamera makin andal saat mengambil gambar di kondisi kurang cahaya.
Balik ke sisi depan ada kamera selfie 20 MP, f/2.45, fixed focus. GSM Arena mengatakan, kamera tersebut memakai sensor Sony IMX596 dengan ukuran 1/2.8 inci.
Adapun kamera utama mampu merekam video dengan resolusi maksimal 4K 60 fps. Rekaman video kamera ultrawide dan kamera selfie bisa mencapai resolusi 1080p 30 fps, sedangkan kamera makro 720p 30 fps.
Berbagai fitur turut disematkan pada aplikasi kamera bawaan si ponsel. Sebut saja mode malam, mode potret, dan mode pro. Untuk mode pro, Anda bisa melakukan pengaturan mulai dari white balance, fokus, kecepatan rana, dan ISO.
Lalu seperti apa hasil jepretan kamera POCO F4? Hasilnya memuaskan pada kondisi pencahayaan cukup, terutama siang hari. Hasil itu berlaku untuk kamera utama maupun kamera ultrawide-nya.
Foto dengan detail yang kaya, warna menyala, dan punya rentang dinamis luas, dapat dihasilkan oleh dua kamera tersebut. Sementara itu, untuk kamera makro hasilnya biasa saja. Foto yang dihasilkan punya warna yang tak terlalu cemerlang.
Soal jepretan kamera selfie, Abhik Sengupta menilai bahwa foto dapat ditampilkan dengan warna kulit yang natural. Hanya saja, menurut Vaibhav Pradip, foto terlihat mengalami banyak pemrosesan (oleh AI), sehingga kemungkinan sedikit oversharpening.
Adapun untuk perekaman video, kamera utama POCO F4 dapat menghasilkan video 4K 60 fps dengan kualitas baik. Video rekaman sangat stabil pada resolusi tersebut, menurut Abhik Sengupta. EIS dan OIS bekerja dengan baik untuk meminimalkan guncangan.
Berikut adalah contoh jepretan kamera POCO F4. Anda bisa menilainya sendiri:
Poin peningkatan lain yang mencolok selain OIS adalah pengisian daya. POCO telah meng-upgrade teknologi pengisian cepat POCO F4 menjadi 67W. Output daya tersebut naik dua kali lipat daripada POCO F3 yang hanya 33W.
Oleh karena itu, secara teori pengisian cepat 67W dapat mempersingkat durasi pengisian, mengingat kapasitas baterai POCO F4 dan POCO F3 mirip. POCO F4 punya baterai 4500 mAh, sedangkan POCO F3 4520 mAh.
GSM Arena pun menguji kecepatan pengecasan si ponsel dengan charger 67W bawaan. Hasilnya, 15 menit pengecasan membuat baterai kosong terisi 55%. Sementara itu, kondisi baterai penuh tercapai hanya dalam waktu 38 menit!
Durasi pengecasan 38 menit dari 0 sampai 100% sesuai dengan yang dijanjikan POCO.
SoC Snapdragon 870 membawa banyak keuntungan bagi POCO F4. Tak hanya performa dan pemrosesan gambar, tapi juga konektivitas. Berkat SoC ini, POCO F4 dapat mendukung beragam jenis konektivitas modern.
Jaringan seluler 5G jelas bisa, sebab Snapdragon 870 mengandung modem 5G X55. WiFi 6 yang kecepatannya 40% lebih baik ketimbang WiFi 5 juga ada. Lalu terdapat Bluetooth 5.2 untuk keperluan transfer data dan pairing dengan perangkat lain seperti TWS.
POCO F4 juga punya NFC dan tidak ketinggalan Infrared blaster. NFC berfungsi agar HP ini bisa melakukan pembayaran non-tunai. Sedangkan Infrared blaster bikin si ponsel bisa difungsikan sebagai remote TV, AC, dan alat elektronik lainnya.
Merek-merek keluarga Xiaomi tampaknya tak terimbas oleh tren beberapa produsen yang memangkas paket penjualan ponselnya. Benar saja, paket penjualan POCO F4 masih lengkap.
Di dalam boks penjualan, Anda akan memperoleh charger 67W, kabel USB C, softcase bening, SIM ejector, konverter USB C ke jack audio 3,5 mm, dan screen protector yang sudah terpasang ke permukaan layar si ponsel.
Ada juga beberapa stiker POCO beserta kartu ucapan terima kasih dari Head of Marketing POCO Indonesia, Andi Renreng. Sebagai informasi, konverter USB C ke jack audio 3,5 mm bisa Anda manfaatkan untuk menghubungkan earphone kabel ke satu-satunya port yang dimiliki POCO F4.
POCO F4 memang worth it untuk dibeli. Meski begitu, Anda juga perlu mencermati beberapa poin di bawah ini sebagai bahan pertimbangan. Tingkat toleransi Anda terhadap poin-poin berikut menentukan penilaian akhir terhadap si ponsel.
Apakah POCO F4 cocok untuk bermain game?
Chipset Snapdragon 8 Gen 1
POCO F4 GT menjadi smartphone termurah yang memiliki chipset Snapdragon 8 Gen 1. Chipset ini merupakan chip 4nm pertama dari Qualcomm yang menggunakan arsitektur CPU generasi baru ARMv9. CPU tersebut memiliki peningkatan 20 persen lebih cepat untuk performanya. Sementara, untuk GPU mengalami peningkatan sebanyak 50 persen.
Dengan chipset tersebut maka smartphone ini dapat bekerja lebih optimal sekaligus bisa menghemat penggunaan konsumsi daya baterai. Apalagi sebagai penunjang performanya, smartphone ini juga didukung oleh RAM LPDDR5 dengan kecepatan hingga 6.400Mbps dan UFS 3.1 ROM yang telah ditingkatkan dengan peningkatan kecepatan hingga 25 persen. Sehingga kamu tidak perlu khawatir akan lemot atau tidak responsif ketika digunakan untuk memainkan game-game berat atau menjalankan aktivitas harianmu yang lain.
Kenali 5 Fitur Baru MIUI 14 yang Makin Canggih!
Gampang Banget! Begini Cara Buka HP Xiaomi yang Lupa Password
Resmi Diluncurkan! Ini Spesifikasi Xiaomi 13 Series dengan Snapdragon 8 Gen 2
Dari segi ketahanan dayanya, POCO F4 GT dibekali oleh baterai berkapasitas 4700 mAh dengan teknologi 120W HyperCharge. Teknologi ini memungkinkan smartphone untuk melakukan pengisian daya cepat menggunakan pompa pengisian daya ganda, baterai sel ganda, dan teknologi multi-tab winding dalam waktu 17 menit hingga 100 persen.
Bagi kamu yang sedang asyik bermain game, tetapi ingin mengisi daya maka tidak perlu khawatir menghentikan permainan. Sebab, kamu bisa mengisi daya hingga 100 persen dalam waktu 27 menit sambil bermain tanpa merusak kondisi baterai.
Selain itu, smartphone ini juga mendukung perpanjangan masa pakai baterai pada malam hari. Jadi, ketika smartphone diisi daya sambil ditinggal tidur maka proses pengisian daya akan dijeda setelah daya mencapai 80 persen. Namun, proses pengisian daya akan dilanjut lagi hingga penuh ketika menjelang pagi hari.